Wednesday, February 20, 2013

Tentang anestesi


Secara umum, anestesi merupakan suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
 

Tipe- tipe anestesi
1. pembiusan total adalah menghilangkan kesadaran secara total
2. pembiusan lokal adlah hilangnya rasa sakit pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil   daerah tubuh)
3. pembiusan regional adalah hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya

4. Anestesi lokal
    
Anestesi lokal atau zat penghilang rasa setempat adlah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara  reversible penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi  rasa nyeri, gatal- gatal, rasa panas atau dingin.
anestesi lokal dapt digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok, sbb
    a. senyawa ester : kokain dan ester- PABA (benzokain, prokain, oksibuprokain, tetrakain)
    b. senyawa amida : lidokain dan prilokain, mepivakain, bupivakain, dan cinchokain.
    c. lainnya : fenol, benzialkohol dan etilklorida
semua obat tersebut diatas adalah sintetis, kecuali kokain yang alamiah.
 
Efek samping

Akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan pernapasan dan sirkulasi darah. dapat pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi yang sering kali berupa exantema, urticaria, dan bronchopasme alergis sampai ada kalanya shock anafilatis yang mematikan. Yang terkenal dalam hal ini adlah zat-zat kelompok ester prokain dan tetrakain yang karena itu tidak digunakan lagi dala sediaan lokal. reaksi hipersesitasi tersebut diakibatkan oleh PABA (para-amino-benzoic acid) yang terbentuk melalui hidrolisa. PABA ini dapat meniadakan efek antibakteril dari sulfonamida, yang berdasarkan antagonisme persaingan dengan PABA, oleh karena itu terapi dengan sulfa tidak boleh dikombinasi dengan penggunaan ester- ester tersebut.

5. Anestesi Regional

Hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya
   
 a. anestesi spinal (intratekal, intradural, subdural, subaraknoid) yaitu pemberian obat anestesi lokal kedalam ruangan subaraknoid, dengan cara menyuntikkan ke dalam ruang subaraknoid. indikasi anestesi ini adalah bedah extremitas bawah, bedah panggul, tindakan sekitar rektum perineum, bedah obsgine, bedah urologi, bedah abdomen bawah. ukuran jarum yang digunakan adalah 22G, 23G, 25G. komplikasi dari tindakan ini adalah hipotensi berat, bradikardi, hipoventilasi, trauma pembuluh darah, trauma saraf, mual muntah, gangguan pendegaran. untuk komplikasi paskah tindakan yaitu nyeri pada area suntikan, nyeri pada punggung, nyeri pada kepala karena kebocoran likuoe, retensi urin, dan miningitis.
   b. anestesi epidural yaitu menempatkan blokade saraf yaitu dengan menempatkan obat di ruang epidural (peridural dan ekstradural). reaksi lebih lambat dan kualitas blokade sensorik motorik lebih lemah dari anestesi spinal. indikasi untuk anestesi ini adalah pembedahan dan panangulangan nyeri pasca bedah. obat yang dipakai adalah lidokain, umumnya 1-25% mulai kerja 10 menit, bupivakain 0,5 % tanpa adrenalin analgesiknya sampai 8 jam volume yang dipakai < 20 ml.
  c. anestesi kaudal sebenarnya jenis anestesi ini sama  dengan epidural, karena kanalis kaudalis kepanjangan dari ruang epidural dan obat ditempatkan di ruang kaudal melalui hiatus sakral. indikasinya adalah bedah daerah sekitar perineum, anorektal misalnya hemoroid, fistula para anal.
  d, anestesi regional intravena (bier block) dapat dikerjakan untuk bedah singkat sekitar 45 menit pada lengan atau tungkai. biasanya hanya dikerjakan untuk orang dewasa dan pada lengan.

6. Anestesi Umum
 
    Anestesi umum adalah obat yang dapat menimbulkan anestesi atau narkosa (yunan = tanpa, aesthesis = perasaan) yakni suatu keadaan depresi umum dari pelbagai pusat di SSP yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip dengan keadaan pingsan.
Berdasarkan ccara penggunaannya, anestesi umum dapat dibagi dalam lima kelompok, tapi disini kita hanya membicarakan dua kelompok yang paling penting,yakni:
  a. anestesi inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. obat-obat ini digunakan sebagai uap melalui saluran napas. keuntungannya adalah resepsi yang cepat melalui paru-paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. obat ini digunakan terutama untuk memlihara anestesi.
   b. anestetika intravena : thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin dan propofol. obat-obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan supositoria secara rectal, tetapi resorpsinya kurang teratur. terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anestesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anestesi pada pembedahan singkat.

Efek samping
 
Hampir semua anestetika inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping dan yang paling penting adalah :
  
a. menekan pernapasan, yang ada pada anestesi dalam terutama ditimbulakan oleh halotan, enfluran, dan     esifluran. efek ini paling ringan pada N2O dan eter.
b. sistem kardiovaskuler, terutama oleh halotan, enfluran dan isofluran. efek ini juga ditimbulkan oleh eter,  tetapi karena eter juga merangsang SS simpatis, maka efek keseluruhannya menjadi ringan.
c. merusak hati dan ginjal. terutama senyawa klor, misalnya kloroform.
d. oligoria (reversible) karena menurunnya pengaliran darah dalam ginjal, sehingga pasien perlu dihidratasi    secukupnya.
e. menekan sistem regulasi suhu, sehingga timbul perasaan kedinginan (menggigil) pasca bedah

No comments:

Post a Comment